
© Reuters. FOTO FILE: Orang-orang yang memakai masker pelindung berjalan di jembatan penyeberangan di tengah penyebaran varian Omicron dari penyakit coronavirus (COVID-19) di Jakarta, Indonesia, 10 Januari 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Oleh Gayatri Suroyo dan Fransiska Nangoy
JAKARTA (Reuters) – Perekonomian Indonesia tumbuh pada laju tercepatnya dalam lebih dari satu tahun pada kuartal ketiga, seiring membaiknya investasi dan belanja pemerintah menopang pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Produk domestik bruto tumbuh 5,72% tahun-ke-tahun, naik dari pertumbuhan 5,44% pada kuartal kedua tetapi di bawah perkiraan 5,89% dalam jajak pendapat ekonom Reuters.
Tidak disesuaikan untuk faktor musiman, PDB tumbuh 1,81% dari tiga bulan sebelumnya, di atas perkiraan pertumbuhan 1,62% dalam jajak pendapat.
Investasi meningkat 4,96% setiap tahun pada kuartal ketiga – pada laju tercepat dalam lebih dari setahun – sementara pengeluaran pemerintah menyusut lebih lambat daripada kuartal sebelumnya.
Ekspor meningkat hampir 22% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga, mengambil kecepatan dari pertumbuhan di bawah 20% pada kuartal April-Juni. Indonesia mengharapkan untuk mencatat pendapatan ekspor terbesar negara itu pada tahun 2022 karena negara yang kaya sumber daya telah diuntungkan dari kenaikan harga komoditas.
Sementara ekonomi Indonesia mengalami ledakan ekspor tahun ini, prospeknya terlihat tidak pasti karena pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia dan peningkatan risiko inflasi yang menggelincirkan ekonomi global. Perlambatan ekonomi di China – mitra dagang terbesar Indonesia – dan kampanye kenaikan suku bunga Bank Indonesia sendiri juga dapat mengaburkan prospek pertumbuhan negara.
“Aktivitas ekonomi Indonesia pada periode 4Q22 akan cenderung menurun, sejalan dengan kondisi global yang menurun saat ini … serta peningkatan daya beli yang tertahan akibat tekanan inflasi,” kata Myrdal Gunarto, ekonom Maybank Indonesia.
Dia mengatakan angka kuartal ketiga yang “kuat” mencerminkan normalisasi kegiatan ekonomi setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 awal tahun ini.
Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin sejak Agustus untuk menahan inflasi, yang mencapai level tertinggi tujuh tahun pada September setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar bersubsidi bulan itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan bekerja untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai “titik terang” relatif, tetapi memperingatkan tentang dampak dari potensi resesi global.
Pertumbuhan dipercepat di industri manufaktur, transportasi, wearhousing dan perhotelan, data juga menunjukkan.