
© Reuters. FOTO FILE: Cakrawala dengan gedung perkantoran dan distrik perbankannya difoto saat matahari terbenam ketika penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) berlanjut dan pemerintah Jerman merencanakan langkah-langkah pengendalian pandemi baru di Frankfurt, Jerman, No
BERLIN (Reuters) – Perekonomian Jerman tidak akan dapat lolos dari resesi pada tahun 2023, tetapi setelah dua kontraksi triwulanan di musim dingin, pemulihannya akan dimulai pada musim semi, kata lembaga ekonomi Ifo.
Pada kuartal pertama, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan berkontraksi sebesar 0,2%, menurut perkiraan Ifo yang dipublikasikan pada hari Rabu. Perekonomian mengalami kontraksi sebesar 0,4% pada kuartal keempat tahun 2022 dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.
Resesi umumnya didefinisikan sebagai kontraksi dua kuartal berturut-turut.
Lembaga tersebut memperkirakan hasil ekonomi pada tahun 2023 akan tetap pada tingkat yang kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, membukukan kontraksi 0,1%.
Inflasi akan berdampak pada sektor-sektor terkait konsumen, yang akan menghambat pertumbuhan, tetapi di sisi lain, aktivitas industri akan mendukung perekonomian, kata Ifo.
“Selambat-lambatnya pertengahan tahun, kenaikan upah riil akan mendukung perekonomian domestik,” kata peneliti ekonomi Ifo, Timo Wollmershaeuser. Pertumbuhan upah riil akan didorong oleh peningkatan nyata dalam upah yang disepakati bersama, serta penurunan tingkat inflasi secara bertahap.
Pada tahun 2023, inflasi diperkirakan akan turun menjadi 6,2%, sedangkan pada tahun 2024 akan turun menjadi 2,2%, menurut ekonom tersebut.
Turunnya harga energi dan pelonggaran kemacetan rantai pasokan menjadi alasan penurunan bertahap, kata Ifo.
Pada tahun 2024, ekonomi Jerman diperkirakan akan tumbuh dengan kuat, meningkat sebesar 1,7%, menurut institut tersebut.