
Ketua DPR Nancy Pelosi diumumkan pada hari Kamis bahwa dia akan melepaskan jabatan kepemimpinannya setelah memimpin DPR Demokrat selama dua dekade, membangun warisan sebagai salah satu tokoh paling kuat dan terpolarisasi dalam politik Amerika.
Pemerintahan Pelosi yang lama menjadi sumber ketegangan di dalam partainya sendiri. Dia memenangkan palu setelah pemilihan 2018 dengan menjanjikan Demokrat bahwa dia akan meninggalkan jabatan kepemimpinannya pada tahun 2022.
Demokrat DPR tampaknya akan memilih Perwakilan New York Hakeem Jeffries, 52, untuk menggantikan Pelosi sebagai pemimpin, meskipun Demokrat tidak akan memberikan suara hingga 30 November.
Setelah pidatonya Kamis, Pelosi tidak memberi tahu wartawan siapa yang akan dia dukung. Tetapi Pemimpin Mayoritas DPR Steny Hoyer dan Cambuk Mayoritas DPR Jim Clyburn mengumumkan bahwa mereka juga akan mundur dari jabatan kepemimpinan mereka, dan mendukung Jeffries untuk menggantikan Pelosi.
Hoyer berkata Jeffries “akan membuat sejarah untuk institusi DPR dan untuk negara kita.” Clyburn menambahkan bahwa dia berharap Perwakilan Massachusetts Katherine Clark dan Perwakilan California Pete Aguilar akan bergabung dengan Jeffries dalam kepemimpinan Dewan Demokrat.
Sebelum pengumuman Pelosi, Perwakilan Ohio Joyce Beatty, ketua Kaukus Hitam Kongres, mengatakan kepada CNN bahwa dia mengharapkan kaukusnya memberikan dukungan mereka di belakang Jeffries dan membantunya menjadi pemimpin Demokrat Gedung Hitam pertama.
“Jika dia minggir, saya sangat jelas bahwa Hakeem Jeffries adalah orang yang akan saya pilih dan memimpin Kaukus Hitam Kongres untuk dipilih,” kata Beatty. “Saya tidak selalu berbicara untuk semua orang, tetapi saya sangat nyaman mengatakan bahwa saya percaya bahwa setiap anggota Kaukus Hitam Kongres akan memilih Hakeem Jeffries.”
Rep. GK Butterfield yang pensiun dari Carolina Utara, mantan ketua CBC, mengatakan kepada CNN bahwa Jeffries “bersiap untuk saat ini” jika Pelosi minggir. Butterfield mengatakan menurutnya Jeffries akan mencalonkan diri.
Pelosi mengatakan kepada CNN Dana Bash di “State of the Union” pada hari Minggu bahwa anggota kaukusnya telah memintanya untuk “mempertimbangkan” berlari dalam pemilihan pimpinan partai di akhir bulan, menambahkan: “Tapi, sekali lagi, mari kita lewati saja pemilihannya.”
Setiap keputusan untuk mencalonkan diri lagi, kata pemimpin lama Demokrat itu, “adalah tentang keluarga, dan juga kolega saya. Dan yang ingin kami lakukan adalah maju dengan cara yang sangat bersatu, saat kami maju untuk mempersiapkan Kongres yang sudah dekat.
“Namun demikian, banyak yang dipertaruhkan karena kita akan berada dalam pemilihan presiden. Jadi keputusan saya akan kembali berakar pada keinginan keluarga saya dan keinginan kaukus saya,” lanjutnya. “Tapi tidak ada yang akan dipertimbangkan sampai kita melihat apa hasil dari semua ini. Dan ada banyak cara untuk memberikan pengaruh.”